oleh

Pengerjaan Drainase DidesaTanding Marga Kecamatan Penukal Utara Di Duga Asal Jadi

-Berita-128 Dilihat

PALI – SUMSEL Pembangunan Drainase yang berada di desa Tanding marga, Menjadi Sorotan atau perbincangan di tengah Masyarakat khusus nya warga Desa Tanding marga, Kecamatan penukal utara, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Lantaran dalam pengerjaan tersebut Diduga asal jadi,

Dalam Setiap Pekerjaan proyek keuntungan sudah dianggarkan dalam RAB proyek yang di kerjakan,Namun ketika dalam pelaksanaannya jika yang ada dibenak pihak kontraktor hanya mengejar keuntungan semata, Tanpa mempertimbangkan mutu dan kwalitas fisik proyek

Maka instansi terkait harus memberikan sanksi tegas atau jika perlu tolak hasil pekerjaannya dengan cara tidak di bayar hasil pekerjaannya tersebut.

Dalam hal pelaksanaan proyek- proyek pemerintah, Tidak tertutup kemungkinan terjadi konspirasi jahat antara pengguna anggaran, Pengawas internal pemerintah dan Pelaksana proyek dalam hal ini kontraktor.

Bila sudah terjadi kerjasama jahat antara pengguna anggaran (Oknum pemerintah) dengan pihak kontraktor pelaksana, Untuk meminimalisir kebocoran uang negara dalam pengerjaan proyek, disinilah dibutuhkan peran serta masyarakat sebagai pengawas.

Pasalnya Proyek yang bersumber dari Dinas
Perumahan dan kawasan pemukiman
Dengan No Kontrak : 028/91/SPK/PT/DPKP/V/2024. TANGGAL: 8 mei 2024
Paket Pembangunan drainase lingkungan desa tanding marga.
NILAI KONTRAK: RP 149.650.000
LOKASI: PENUKAL UTARA.
MASA PELAKSANAN: 120 (SERATUS DUA PULUH) HARI KALENDER.
MASA PEMELIHARAAN: 180 (SERATUS. DELAPAN PULUH)HARI KALENDER.
PENYEDIA JASA: CV. REY SHA
Di Duga di kerjakan asal asalan, dan tidak sesuai dengan RAB, Sehingga menuai kritikan dari warga.

Seperti yang di sampaikan oleh, Yas (53) warga Desa tanding marga, Kecamatan Penukal utara, Saat di temui awak media di lapangan, Sabtu (18/5/2024), Iya menjelaskan, “Kami selaku Masyarakat sangat kecewah dengan pembanguan ini, Karena diDuga di kerjakan Asal jadi, dan sudah terlihat jelas drainase ini dari pemakayan besi / behelnya
Sangat jarang dan kecil, Serta diduga adukan semennya terlalu mudah, Atau tidak berimbang dengan banyaknya pasir dan batu, juga Ketebalan cor dinding nya pun berbeda bede-beda atau berpariasi / terlihat dari permukaan drainasenya luas sedangkan dibawahnya sempit” Paparnya

“Ia juga mengatakan Pungsinya di bangun drainase ini tuk pembuangan atau penyaluran air ketika hujan banjir
lDengan hasil pengerjaan seperti ini Drenase yang telah dikerjakan tidak akan bertahan lama, Alias cepat rusak” Ucapnya

Senada yang disampaikan SAPARUDIN BUNDAR (63) Selaku ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pengawal Merah Putih (PMP) Sangat mengeceam hal tersebut saat di bincangi awak media di lokasi,
“Kami berharap secepat nya kepada pihak yang terkait PPTK, PPK dan APH, Agar segera turun kelapangan guna memastikan fakta yang ada dilapangan, dan jika ini tetap di biarkan kemungkinan besar ada Dugaan persekongkolan atau kerja sama antara pihak
Pengawas internal pemerintah dan Pelaksana proyek (pemborong) Pungkasnya

Terpisah saat di konfirmasi oleh awak media melalui Via WhatsApp Pihak Dinas Perumahan dan kawasan pemukiman….
Dan juga pihak kontraktor pelaksana pekerjaan belum merespon
Sampai dengan berita ini di terbitkan. ( Tim )

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *